Selasa, 23 Agustus 2011

MENGKOLABORASI BERBAGAI BIDANG STUDI DALAM SATU KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran di sekolah-sekolah secara konservatif lebih banyak dilakukan secara terpisah antar bidang studi walaupun jika dicermati diantara bidang studi itu ada yang dapat dikolaborasi dalam satu kegiatan pembelajaran. Sebagai contoh bidang studi Geografi bisa dikolaborasi dengan bidang studi Fisika dan bidang studi Al Qur'an/Hadits dalam satu kegiatan. Keuntungan sistem kolaborasi bidang studi ini antara lain bisa mengefektifkan alokasi waktu,peserta didik memperoleh keyakinan akan kebenaran/keabsahan ilmu secara konfrehensif berdasarkan dalil-dalil yang kuat,peserta didik memperoleh pengalaman baru dalam belajar dengan berbagai dimensi.

Dalam menyajikan sistem pembelajaran dengan mengkolaborasi beberapa bidang studi ini diperlukan satu kerjasama antara guru-guru bidang studi dimaksud baik dalam mempersiapkan model pembelajaran sehingga materi yang disampaikan tidak terpisah atau dengan kata lain tiap penggalan materi dari masing-masing bidang studi merupakan satu batang tubuh dari kesatuan penggalan materi tersebut menjadi suatu yang utuh. Tentu saja soal waktu yang digunakan untuk kegiatan ini dapat dikonsultasikan jika berkaitan dengan jadwal masing-masing bidang studi yang mungkin terpisah.

Tema pembelajaran sistem kolaborasi ini tentu harus dirancang menjadi satu tema yang tidak menggambarkan dikotomi diantara bidang studi tersebut (karena secara hakekat semua bidang studi yang ada disekolah-sekolah merupakan satu kesatuan yang harus disikapi oleh peserta didik dalam kehidupan selanjutnya). Metoda yang tepat dalam kegiatan ini tentunya diskusi,problem solving,studi kasus dan menggunakan media dalam berbagai bentuk. Para guru pengasuh bidang studi ini tidak perlu terjebak pada urut-urutan giliran tetapi saling bergantian dan melengkapi menurut sub tema yang didiskusikan sehingga merupakan rangkaian yang saling berhubungan (runtut) yang bermuara pada satu tujuan (tentunya berbentuk Happy Ending). Happy Ending yang dimaksud disini adalah peserta didik memperoleh pemahaman yang nyata setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran ini.

Model pembelajaran seperti ini secara tidak langsung akan merangsang para guru untuk saling berdiskusi untuk menemukan bentuk kerjasama pembelajaran dan menemukan tehnik-tehnik pembelajaran yang jauh lebih dinamis,meningkatkan kerjasama dalam merancang media pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran cara kolaborasi ini harus disertakan aktivitas peserta didik dalam proses. Bisa dengan kerja kelompok pembuatan karya tulis,berdasarkan hasil observasi terhadap objek-objek tertentu sesuai dengan tema,bisa dengan kerja kelompok melakukan percobaan-percobaan (sesuai dengan bidang studi yang dikolaborasi) maka untuk itu penting dirancang tema yang tepat sesuai dengan bidang studi yang dikolaborasikan. Sebagai contoh jika Geografi di kolaborasi dengan fisika dan Al Qur'an/Hadits maka pemahaman anak didik bisa diukur dengan hasil kerja kelompok yang bisa menjawab satu pertanyaan besar (umpanya)..."mengapa manusia diwajibkan oleh Tuhan untuk memelihara dan menjaga kelestarian bumi ?". Tentu untuk akurasi penilaian pemahaman itu, didalam karya tulisnya harus bisa digambarkan :
1. Surah/ayat Al Qur'an sebagai landasan teori atau kewajiban dimaksud
2. Sebab dan akibat perbuatan manusia dalam kerusakan Bumi
3. Bentuk-bentuk perbuatan manusia yang merusak bumi selama ini
4. Seharusnya apa yang dilakukan manusia
5. Contoh kecil kerusakan bumi akibat kelalaian manusia yang diobservasi dan tingkat kesadaran penduduk sekitar akan kewajiban untuk melindungi bumi
6. Model alat sederhana yang dapat dimanfaatkan untuk selalu mengingatkan manusia agar menjaga lingkungan atau alat yang dapat dimanfaatkan untuk turut melindungi bumi dari pengrusakan (misalnya) dapat berupa ;
a. pemetaan sederhana tentang saluran air yang teratur dilokasi yang diobservasi
b. alat pencatat peningkatan suhu sederhana yang dapat ditempatkan pada
lokasi strategis yang dapat terlihat oleh penduduk dilokasi observasi
c. membuat plang-plang peringatan atas perbuatan yang bisa merusak bumi di
sekitar lingkungan yang diobservasi
d. dll.

Demikianlah dengan bidang studi-bidang studi lainnya disesuaikan dengan tema tertentu yang bisa memberi pengalaman nyata pada peserta didik. Sistem pembelajaran semacam ini akan mampu mengurangi rasa jenuh pada diri peserta didik yang selama ini sangat pasif dalam pembelajaran konservatif, mampu mendorong kesadaran ilmu,kerjasama kelompok dalam mendalami bidang studi,dapat mempraktikkan ilmu yang mereka pelajari walaupun dalam bentuk sederhana (secara bertahap) serta menumbuhkan gairah ilmiah dikalangan guru yang selama ini juga sangat pasif dalam melaksanakan tugasnya.

Pendidikan itu bersifat dinamis karena unsur yang terlibat didalamnya juga makhluk yang sangat dinamis, oleh karenanya didalam pendidikan harus senantiasa diupayakan inovatif-inovatif dengan mengandalkan daya kreativitas para guru sebagai motor penggerak kegiatan pembelajaran.
Didedikasikan untuk pendidikan Indonesia.

KETIKA AKU MENYAKSIKAN ACARA TELEVISI MALAM INI...

Malam ini aku tertegun menyaksikan sebuah acara di televisi swasta tentang seorang wanita muda yang mendedikasikan dirinya sebagai fasilitator pendidikan bagi anak rimba. Ketertegunanku meliputi kekaguman pada wanita itu dan keharuanku pada anak-anak rimba yang bersemangat belajar membaca,menulis dan berhitung. Ketika ditanyakan pada salah satu bocah rimba itu tentang kesukaannya pada pembelajaran itu, tak disangka bocah itu menjelaskan kesukaannya belajar itu dengan baik,sangat komunikatif dan bersifat realitas dengan logat yang sangat santun dan penuh kejujuran. Pada saat jedah komersial, sepeti biasa aku berpindah chanel ke stasiun tv lain, disitu aku menyaksikan film dokumenter tentang perjuangan nelayan pencari lobster dengan menggunakan kompresor bekas sebagai alat bantu nafas yang bisa beresiko kematian atau cacat permanen.

Sementara di chanel lain aku menyaksikan tentang riuh rendahnya perdebatan soal buronan yang tertangkap dengan silang pendapat yang tak berujung dan tak mengandung kepentingan apapun bagi rakyat banyak.
Aku terhenti sejenak dalam tanda tanya,ada apakah negaraku sekarang ini. Dua wajah bangsaku yang dipertontonkan televisi itu seperti memberi isyarat adanya dua dunia yang berbeda di tanah airku yang satu,bangsa yang satu serta bahasaku yang satu.Tanah airku seperti terbelah menjadi dua wilayah, wilayah terkebelakang dan wilayah terkemuka. Emosionalku serasa memaksaku untuk memilih wilayah mana menjadi tanah airku,memilih mana yang menjadi bangsaku,bahasa mana yang menjadi bahasaku.

Akupun menjadi bertanya tentang makna nasionalisme yang tengah ramai dijadikan tema pembicaraan oleh banyak orang karena rimba dan lautan sesungguhnya bukan wilayah tertutup lagi dan semua orang dapat dengan jelas ritme kehidupan yang ada didalamnya.

Anak-anak rimba itu, nelayan-nelayan nekad itu tak merasa mereka tersingkirkan atau terlupakan dan orang-orang yang berdebat tentang buronan itu tak pula merasa tersindir dan malu hati melihat kenyataan memilukan itu.
Ah....betapa gundah gulananya aku menatap semua perbedaan yang benar-benar nyata ini.Entah mana yang sesungguhnya terdidik, anak-anak rimba itukah atau orang-orang yang berdebat itu, Siapakah yang realitas cintanya pada negara berketuhanan ini, anak-anak rimba itu ataukah orang-orang yang berdebat itu.
Kepada Tuhan aku berdoa, berikan berkah pada anak-anak rimba pemilik rimba raya,berikan berkah pada nelayan-nelayan pemilik lautan yang bertaruh dengan nyawanya itu. Hanya tangan Tuhan lah yang dapat memberi kesejahteraan bagi bangsaku itu,bagi saudaraku itu.

Ketika aku menyaksikan acara televisi malam ini aku menjadi yakin bahwa perjanjian luhur tentang negara kesatuan ini adalah sebuah kesimpulan sementara yang memerlukan perumusan baru yang lebih realistis dan dipercaya. Dan aku menjadi lebih yakin bahwa tak banyak bangsaku yang memahami apa keistimewaan sebuah negara kesatuan bagi kehidupannya jika melihat kenyataan buruk ini yang telah beratus tahun berlangsung.
Anak-anak rimba yang terus membaca,menulis dan berhitung,nelayan-nelayan yang terus mempertaruhkan nyawanya itu entah sampai kapan kuat bertahan menyatakan dirinya bangsa Indonesia. Itu kecemasanku,itu kegusaranku ketika aku menyaksikan acara televisi malam ini.